27 Mei, Tiga Tahun yang Lalu
Masih ingat kan sobat, peristiwa yang terjadi pada tanggal 27 Mei 2006 silam di Yogyakarta dan daerah sekitarnya? Ya, pada hari itu terjadi sebuah gempa tektonik yang lumayan besar (6.2 SR) dan menimbulkan korban yang tidak sedikit.
Saya teringat peristiwa tersebut karena kemarin malam, 25 Mei 2009 saya mengikuti pengajian akbar yang diselenggarakan di Masjid Raya Al-Muttaqun, Prambanan, Klaten, dengan pembicara KH. Yusuf Chudlori dari Ponpes Tegalrejo, Magelang. Pengajian tersebut diselenggarakan guna mengenang tiga tahun pasca gempa dan untuk mendoakan orang-orang yang telah menjadi korban. Disana juga digelar istighosah dan dzikir bersama.
Allright, kembali ke topik tadi. Sebagaimana kita tahu, bahwa peristiwa tersebut telah menelan banyak korban jiwa maupun harta. Banyak orang yang mennggal di rumahnya sendiri karena tertimpa atap rumah ataupun tertimpa tembok yang roboh. Karena pada waktu itu, gempa terjadi saat hari masih pagi sekitar pukkul 05:53 WIB, dimana para warga masih ada sebagian yang tertidur. Dan yang lebih tragis lagi, sesaat setelah terjadinya gempa tersebut, beredar pula isu terjadinya tsunami di pantai selatan. Spontan, orang-orang berbondong-bondong dengan kendaraannya dan banyak pula yang berlari-lari menuju ke utara, ke daerah yang lebih tinggi untuk menyelamatkan diri. Sementara itu dari arah berlawanan, orang-orang berbondong-bondong juga menuju selatan karena khawatir gunung merapi akan meletus. Bisa dibayangkan, orang-orang tumpah ruah di jalanan bak lautan manusia. Jerit tangis keluar dari bibir-bibir yang panik. Dan yang jelas suasana pada hari itu kacau balau.
Setelah suasana mereda, dari beberapa survey yang dilakukan pihak-pihak yang berwenang, didapatlah data bahwa yang meninggal akibat gempa tersebut mencapai 6234 jiwa dan kerugian materiil mencapai Rp 29,2 triliyun.
Dari peristiwa tersebut, apa saja yang bisa kita ambil sebagai pelajaran?
Apakah kita yang selamat dari peristiwa tersebut karena kita disayang Tuhan? dan mereka yang tidak selamat dikarenakan Tuhan murka pada mereka?
Belum tentu. Bisa jadi sebaliknya. Mereka yang meninggal bisa jadi karena mereka adalah orang-orang yang baik dan Tuhan sayang pada mereka sehingga Tuhan memanggilnya lebih awal agar mereka tidak menjadi jelek dikemudian hari.
Dan kita yang selamat, bisa jadi karena dosa-dosa kita terlalu banyak sehingga Tuhan memberi kita kesempatan untuk memperbaikinya. Kita bisa belajar dari ilmu pohon jati. Kalau sobat memiliki pohon jati yang bagus, lurus-lurus batangnya, kemungkinan besar saat pohon tersebut baru berumur 2 tahun saja sudah ada yang menawarnya dan cepat ditebang. Berbeda jika sobat memiliki pohon jati yang batangnya bengkok-bengkok, tidak lurus, kemungkinan meskipun telah berumur 5 tahun sekalipun orang enggan membelinya. Dalam suatu riwayat disebutkan pula bahwa dunia ini ibarat penjara bagi orang beriman dan surga bagi orang-orang kafir (Sunan Ibnu Majah: Bab Zuhud Hadits No: 4113)
Oleh karena itu, bagi kita yang sampai saat ini masih diberi umur, mari kita gunakan untuk banyak berbuat kebaikan. Jangan menunda-nunda ibadah jika sudah masuk waktunya. Yang masih memiliki orang tua, jagalah mereka sebaik-baiknya dan jangan pernah menyakiti perasaannya.
Akhir kata, marilah kita doakan korban gempa 27 Mei 2006. Insya allah mereka adalah hamba-hambaNya terbaik dan semoga mereka diberi ketenangan di alam sana dan keluarga yang ditinggalkan diberi kesabaran dan ketenangan hati. Amin
17 comments:
Ternyata... kejadiannya sudah tiga tahun yang lalu ya ? Rasanya baru kemarin aja...
Setuju deh..., jangan lagi kita menunda-nunda ibadah...!!
waduh jd sedih nie bacanya, kejadian pas disini dan semua saudara n orang tua disana, hp gk ada yg bisa dihubungi. panik, hanya bisa berdoa dari jauh. yups bener sekali, jgn pernah menunda2 ibadah, yg masih diberi umur panjang untuk berbuat kebaikan.
amiiinnnn....(ikut mengaminkan doa yg terakhir).
makasih sharingnya.
asslmkm sobat,,,
Tuhan memberi kita waktu untuk berbuat baik, masihkah kita menyia-nyiakannya? Ini saatnya bertindak, sebelum kita akhirnya tak bisa berbuat, karena kita tidak tahu kapan “kontrak” kita dan Tuhan berakhir. Mungkin besok, atau 2 jam lagi?
ikut kontes wisata seo sadau gak sob
iya ya..ngga kerasa ternyata udah 3 tahun..waktu emang berjalan begitu cepat..jadi inget dulu waktu kejadian, lagi bikin soal quiz buat mahasiswa praktikum. tiba-tiba goncangan terjadi. mulut ini hanya bisa menyebut الله اكبر
Salah seorang sahabat saya waktu itu turut menjadi korban, Suatu peringatan dari Allah untuk sering2 berintrospeksi.
nasehat itu bwt aku bgt:)
Jadi inget sahabatku yang rumahnya hancur juga.. tapi syukur semua anggota keluarganya selamat...
Memang kita harus selalu ingat kepadaNYA...
ga teraza dah tiga tahun,,,,
Q jadi ingetttt waktu kejadian dlu,,pada waktu Tuh q mo berangkat sekulah.....
tapi syukur dech anggota keluargaQ selamat semuanya.....
kita jangan pernah menunda-nunda ibadah, selagi kita masih diberi kesempatan untuk berdoa kepadanya....
@all : yap, bener sekali. Itu pelajaran buat kita semuanya. Thanks
ikutan wisata seo sadau yuk sob
nasehat yg bagoes neh mas... semoga kita bisa sadar dan melihat kebelakang dari pengalaman dan di ambil hikmah dr itu semua....
makasih mas, ya ini berbagi ilmu dan sedikit pengetahuan yg saya dapat selama kuliah semoga bisa bermanfaat.
Di sini menyejukkan,
mas agoes dari klaten yah? deket yogya mas dunk... jarang keyogya mas?
subhanalloh,,,,
saya masih inget kejadian'y,,,
trima kasih info atas info'y d sana,,
hehe,,,
keep share yakh,,
:14 :15 :16 :17
:18 :19 :20 :21
:22 :23 :24 :25
:26 :27 :28 :29
:30 :31 :32 :33
:34 :35 :36 :37
:38 :39 :40 :41
Posting Komentar
Terima kasih ya atas comment Sahabat:)