Apapun yang menenteramkan hati kalian, itulah kebaikan;)

UNAS

Alhamdulillah ya ujian akhir nasional sudah “kelar” alias selesai.
Sekarang tinggal menunggu hasilnya saja.

Dapat kita bayangkan bagaimana suasana sebelum, saat dan sesudah ujian, wuuih penuh dengan tantangan, rasa cemas dan segala hal baik itu menyenangkan, kekhawatiran yang bercampur aduk.

Sebelum unas, murid-murid disibukkan dengan kegiatan pelajaran tambahan alias tutor. Yang penting belajar dan belajar. Saat itulah “nafsu” belajar mencapai puncak-puncaknya. Hal itu dikarenakan mereka ingin mendapat hasil yang mereka inginkan saat unas nanti, yaitu lulus dengan nilai yang memuaskan. Segala upaya dilakukan murid dan guru untuk mencapainya, baik dari hal peningkatan kapasitas pembelajaran maupun pendekatan spiritual. Saya ingat waktu itu, kami tutor dan belajar kelompok kesana-sini. Pihak sekolahan pun tak lupa untuk membantu kesiapan mental murid-muridnya dengan mengadakan beberapa pertemuan pra unas, berdo’a bersama dll.

Saat itulah kita rajin sekali beribadah, berdo’a dan mengamalkan ibadah-ibadah yang lain.

Yang menjadi pertanyaan adalah “Ikhlaskah kita menjalankan itu semua? Atau hanya sekadar ingin lulus saja? Berarti ibadah kita saat itu merupakan sarana untuk mencapai kelulusan atau sebagai tujuan kita mendapat ridho Tuhan?”

Baiklah, kita tidak akan bahas itu kali ini. Jawaban atas pertanyaan-pertanyaan itu saya yakin sudah ada pada diri kita masing-masing:)

Kembali ke topik. Itulah suasana sebelum unas berlangsung yang pernah saya alami. Saat unas atau klimaksnya, suasana tegang mencapai titik puncak. Detik demi detik begitu berarti pada saat itu. Ketika menghadapi soal-soal, para siswa mengerahkan kemampuan maksimalnya agar bisa mengerjakannya. Ada pula yang melancarkan “jurus-jurus jitu” dalam mengerjakan soal-soal tersebut, yang barangkali merupakan kisah kita semua yang pernah mengalaminya. Hampir semua upaya dilakukan agar bisa mencapi yang diinginkan. Mereka tidak ingin usaha belajarnya selama tiga tahun “dipecundangi” oleh beberapa mata ujian saja.

Allright. Setelah ujian nasional selesai, skenarionya adalah menunggu hasil unas dengan “harap-harap cemas” sambil melaksanakan ujian sekolah.

Saat pengumuman adalah saat yang paling dinanti. Orang tua/wali murid dikumpulkan untuk menerima hasil ujian putra-putri kesayangannya. Mereka pun tidak kalah cemasnya dengan siswa. Dalam hal ini hanya ada dua kemungkinan, lulus-tidak lulus.

Begitu amplop hasil unas dibagikan, dibuka, dibaca dan dicermati hasilnya, sebagian ada yang bersorak gembira, mengucap dan sujud syukur pada Tuhan dan ada sebagian lagi yang menangis, marah dan pingsan. Dari pihak murid pun tidak jauh bebeda. Namun dalam hal ini mereka tampak lebih “ekstrim”. Ada yang konvoi, coret-coret seragam dan bahkan ada pula yang merayakannya dengan minum-minum.

Menurut info yang saya dengar, saat ini siswa sekolah menengah sedang menjalankan ujian sekolah ya? Allright, berarti setelah ini pengumuman. Setelah pengumuman, mereka menentukan tujuan masing-masing.

Menurut saya, sebenarnya saat itulah ujian terbesar. Saat dimana seseorang sedang menentukan arah. “Benarkah atau belumkah arah mereka?”. “Sudah tepatkah pilhan?”. Itulah sebenarnya persoalan yang wajib dijawab dan dilaksanakan. Dan ujian nasional sekadar awalan. It just the beginning. Sebagai kunci untuk sampai ke arah sana.

Selamat menentukan arah adik-adikku yang kini sedang mananti hasil ujian. Moga kalian mendapat semua yang kalian butuhkan. Bersabar dan berdo’a agar semua baik-baik saja. Percaya bahwa tuhan memberikan yang terbaik untuk kita. Ingatlah, tidak ada sesuatu apa pun yang terjadi itu sia-sia. Semua pasti ada alasannya.

God bless us.

Good luck 4 all of us!!!



5 comments:

Wah.. selamat yah... semoga anda lulus semua.. hehe

amiin y robbal 'alamin.
jdi inget dlu pas UNAS ni, couple years ago. beberapa bln sblm UNAS rajin bikin rangkuman pelajaran.

semoga dapat lulus dengan baik

Amiin:)
Thanks 4 all:)

Wah..
Dede Chan jga brusan Ujian..
Moga Lulus dan dapet yang terbaek. Amin...

:10 :11 :12 :13
:14 :15 :16 :17
:18 :19 :20 :21
:22 :23 :24 :25
:26 :27 :28 :29
:30 :31 :32 :33
:34 :35 :36 :37
:38 :39 :40 :41

Posting Komentar

Terima kasih ya atas comment Sahabat:)

 
Photobucket