Fatwa Ponpes Haram Nonton The Master

Setelah santernya berita tentang pengharaman Facebook oleh MUI, baru-baru ini saya membaca berita tentang pengharaman tayangan The Master (tayangan di salah satu TV swasta) yang dikeluarkan oleh ulama Pondok Pesantren di Jawa Timur. Kali ini giliran perwakilan puluhan Ponpes yang mengharamkan tayangan The Master.

Keputusan pengharaman itu merupakan hasil dari Bahtsul Masail Wustho yang digelar Ponpes Abu Dzarrin, Kendal, Kec. Dander, Bojonegoro. Acara tersebut diikuti puluhan pesantren di Jawa Timur. Diantaranya adalah pimpinan dan ulama Ponpes Sidogiri (Pasuruan), Lirboyo (Kediri), Langitan (Tuban), Al-Khozini (Sidoarjo), PP Tanggir (Tuban), PP Gilang (Babat/Lamongan) dan beberapa pesantren terkenal lainnya.

Juru bicara hasil Bahtsul Masail Wustho, Khorul Rozy, dari LPI Al-Fatimah Bojonegoro membenarkan hal tersebut. Para peserta pertemuan mempertanyakan hukum atraksi The Master dengan slogan mencari bintang tanpa mantera tersebut.

Sebab, kehadiran juara pertama Joe Sandy dan juara putaran kedua Limbad, dalam pertunjukan yang mendebarkan adalah jauh dari jangkauan akal sehat.

Melihat fenomena tersebut, peserta Bahtsul Masail langsung membuka kitab Bughyatul Mustarsyidin. Pada halaman 298-299 diterangkan, kalau pertunjukan tersebut dikategorikan sebagai sihir, maka hukumnya haram.

“Kejadian dalam The Master adalah diluar kebiasaan manusia biasa,” kata Rozy

Diterangkan, sebenarnya kalau The Master masuk dalam kategori asror atau petunjuk dari Allah maka itu diperbolehkan. Namun, ada catatan jika yang melakukan adalah orang yang teguh memegang agama secara sempurna.
“Tujuan juga harus sesuai syariat dan tidak membahayakan orang lain,” tegasnya.

Jika tidak sesuai dengan kategori diatas, maka The Master dihukumi haram. Hal itu sesuai dengan Bughyatul Mustarsyidin, AlFatawi Khadisiyah dan beberapa kitab pegangan lainnya.

Ya, itulah kabar yang baru saja saya baca. Mengenai ada tidaknya unsur sihir dalam acara tersebut, pernah juga dahulu ada berita tentang magician kondang David Cooperfield yang dituduh bersekutu dengan jin dalam setiap aksi pertunjukannya. Ada pula yang mengatakan bahwa itu semua adalah murni trik sulap.

Menurut saya itu semua tidak perlu dibesar-besarkan hingga menimbulkan fitnah kemana-mana. Biarlah yang terjadi itu terjadi selama tidak bertentangan dengan syariat dan tidak pula menimbulkan dampak negatif bagi orang lain. Mengenai hal-hal ghoib, jika benar itu semua, maka biarkan menjadi urusan yang bersangkutan dengan Tuhan. Karena yang saya tahu, kunci dari semua yang  ghoib ini ada di tangan Tuhan.