Klaten, Kereta Pramex Menabrak Minibus
Klaten (5/7/2009) - Sebuah insiden terjadi antara KA Pramex (Prambanan Express) dengan sebuah minibus (dari Perusahaan Otobus Hadi Mulyo Purwo Atmojo) di Ceper, Klaten. Sebanyak 11 orang penumpang minibus tersebut tewas. Minibus tersebut dikabarkan sedang mengangkut rombongan tamu dari Brontok Jati Sumberlawang Kabupaten Sragen. Mereka bermaksud menghadiri sebuah acara pernikahan di Klaten, Jawa Tengah.
Menurut informasi, insiden terjadi sekitar pukul 10.20 Waktu Indonesia Barat. Selain menabrak bus, kereta api juga menabrak sebuah sepeda motor. Bus terseret hingga jarak 500 meter dari lokasi. "Saat melewati perlintasan kereta api tanpa palang, ada sepeda motor yang mogok di tengah jalan. Karena menunggu sepeda motor yang mogok, minibus terjebak di rel. Apalagi posisi relnya menanjak." kata salah satu korban selamat, Suroso, Minggu siang.
Saat ini, kesebelas jenazah korban disemayamkan di ruang jenazah RSUD Klaten. Sementara 14 lainnya yang mengalami luka-luka sedang dirawat di RS Islam Klaten.
Sampai saat ini kereta dan minibus yang ringsek belum bisa dievakuasi dari tempat kejadian. Petugas Kereta Api sedang berusaha memindahkan dua kendaraan tersebut dari rel dan para penumpang kereta sudah dialihkan ke kereta lainnya.
Sementara itu, Pemilik Perusahaan Otobus Hadi Mulyo Purwo Atmojo disebut-sebut telah sengaja merugikan PT Kereta Api. Namun, dia mengatakan bahwa kondisi busnya saat akan berangkat baik-baik saja. Sopirnya pun termasuk yang berpengalaman. “Semuanya baik-baik saja saat akan berangkat. Bus itu juga sering disewa masyarakat sekitar untuk berbagai keperluan,” jelasnya.
Karenanya, dia menolak jika disebut sudah sengaja merugikan PT Kereta Api Indonesia akibat kecelakaan di Klaten kemarin. Dia menyebut kecelakaan adalah hal yang tidak bisa diperkirakan. “Kecelakaan itu di luar kehendak kita. Itu sudah takdir Tuhan. Jika kemudian kecelakaan berakibat merusak bantalan rel atau fasilitas lain milik KAI, saya tidak bisa berkomentar apa-apa,” ujarnya.
Dia sendiri sudah menyerahkan permasalahan ini kepada Bupati Sragen Untung Wiyono. Bupati Untung, sebutnya, sudah berjanji akan membantu. “Bupati akan meluruskan kesalahpahaman ini dengan KAI. Beliau juga menganggap saya sebagai korban,” lanjutnya.
Purwo juga mengaku mengalami kerugian yang tidak sedikit. Selain bus yang sudah rusak parah, dia juga sudah mengeluarkan biaya untuk keluarga pasien yang menunggu di Klaten. “Saya juga sudah memberikan uang duka ke keluarga korban. Sekarang malah ditambahi beban dengan tuntutan KAI. Sebaiknya tidak begitu (tidak menuntut),” dia berharap.
Sementara itu, Safarudin, Humas Jasa Raharja Jawa Tengah menyatakan setiap korban meninggal akan mendapat santunan Rp 25 juta. Sedangkan perawatan di rumah sakit akan dijamin hingga Rp 10 juta. “Akan kami serahkan besok langsung ke rekening mereka,” jelasnya.
Wangsit Sungkono, Kepala Badan Kesatuan Bangsa Politik dan Perlindungan Masyarakat Sragen menyebut masih ada dua warga Sragen yang dirawat di ruang ICU. Sementara lima lainnya dirawat di RSI Klaten. “Kami akan memindahkan seluruh korban yang dirawat di RSI Klaten ke Sragen, kecuali yang di ICU. Ini untuk memudahkan penjagaan oleh keluarga pasien,” jelasnya. Warga yang masih dirawat adalah Suyamto, Nur Hidayati (keduanya di ICU), Naryo, Eko Mulyono, Zulfi, Wagiyanti, dan Kartini Sugiyamto.
Menurut informasi, insiden terjadi sekitar pukul 10.20 Waktu Indonesia Barat. Selain menabrak bus, kereta api juga menabrak sebuah sepeda motor. Bus terseret hingga jarak 500 meter dari lokasi. "Saat melewati perlintasan kereta api tanpa palang, ada sepeda motor yang mogok di tengah jalan. Karena menunggu sepeda motor yang mogok, minibus terjebak di rel. Apalagi posisi relnya menanjak." kata salah satu korban selamat, Suroso, Minggu siang.
Saat ini, kesebelas jenazah korban disemayamkan di ruang jenazah RSUD Klaten. Sementara 14 lainnya yang mengalami luka-luka sedang dirawat di RS Islam Klaten.
Sampai saat ini kereta dan minibus yang ringsek belum bisa dievakuasi dari tempat kejadian. Petugas Kereta Api sedang berusaha memindahkan dua kendaraan tersebut dari rel dan para penumpang kereta sudah dialihkan ke kereta lainnya.
Sementara itu, Pemilik Perusahaan Otobus Hadi Mulyo Purwo Atmojo disebut-sebut telah sengaja merugikan PT Kereta Api. Namun, dia mengatakan bahwa kondisi busnya saat akan berangkat baik-baik saja. Sopirnya pun termasuk yang berpengalaman. “Semuanya baik-baik saja saat akan berangkat. Bus itu juga sering disewa masyarakat sekitar untuk berbagai keperluan,” jelasnya.
Karenanya, dia menolak jika disebut sudah sengaja merugikan PT Kereta Api Indonesia akibat kecelakaan di Klaten kemarin. Dia menyebut kecelakaan adalah hal yang tidak bisa diperkirakan. “Kecelakaan itu di luar kehendak kita. Itu sudah takdir Tuhan. Jika kemudian kecelakaan berakibat merusak bantalan rel atau fasilitas lain milik KAI, saya tidak bisa berkomentar apa-apa,” ujarnya.
Dia sendiri sudah menyerahkan permasalahan ini kepada Bupati Sragen Untung Wiyono. Bupati Untung, sebutnya, sudah berjanji akan membantu. “Bupati akan meluruskan kesalahpahaman ini dengan KAI. Beliau juga menganggap saya sebagai korban,” lanjutnya.
Purwo juga mengaku mengalami kerugian yang tidak sedikit. Selain bus yang sudah rusak parah, dia juga sudah mengeluarkan biaya untuk keluarga pasien yang menunggu di Klaten. “Saya juga sudah memberikan uang duka ke keluarga korban. Sekarang malah ditambahi beban dengan tuntutan KAI. Sebaiknya tidak begitu (tidak menuntut),” dia berharap.
Sementara itu, Safarudin, Humas Jasa Raharja Jawa Tengah menyatakan setiap korban meninggal akan mendapat santunan Rp 25 juta. Sedangkan perawatan di rumah sakit akan dijamin hingga Rp 10 juta. “Akan kami serahkan besok langsung ke rekening mereka,” jelasnya.
Wangsit Sungkono, Kepala Badan Kesatuan Bangsa Politik dan Perlindungan Masyarakat Sragen menyebut masih ada dua warga Sragen yang dirawat di ruang ICU. Sementara lima lainnya dirawat di RSI Klaten. “Kami akan memindahkan seluruh korban yang dirawat di RSI Klaten ke Sragen, kecuali yang di ICU. Ini untuk memudahkan penjagaan oleh keluarga pasien,” jelasnya. Warga yang masih dirawat adalah Suyamto, Nur Hidayati (keduanya di ICU), Naryo, Eko Mulyono, Zulfi, Wagiyanti, dan Kartini Sugiyamto.
Sumber : detiknews, tempo interaktif, viva news.
10 comments:
turut berduka :31
turut berduka cita mas. kemarin liat berita di TV. kapan transportasi di indonesia baik n aman2.
Turut berduka cita kepada keluarga korban. Betapa seringnya kita kini mendengar berita duka akibat kecelakaan, baik kendaraan laut, udara dan darat. Semoga segera ada perbaikan.
Innalillahi wa inna ilaihi roji'un..
kecelakaan lagi.
turut berduka cita atas kecelakaan KA.Pramex dengan minibis (dari Perusahaan Otobus Hadi Mulyo Purwo Atmojo) di Ceper, Klaten.
Innalillahi Wainnailaihi Rojiun....
Semoga hal ini dapat menjadi pembelajaran bagi PT.KAI untuk membenahi setiap lintasan kereta api yang belum mempunyai palang, dan juga pembelajaran buat supir bus agar lebih berhati-hati bila melintasi lintasan rel yang tidak berpalang.:41
turut berbela sungkawa yah,.....
Innalillahi wa inna ilaihi roji'un..
Itu jalan mau kerumahku ..
so hati - hati ya lu mau ke tempatku ...
:34
:14 :15 :16 :17
:18 :19 :20 :21
:22 :23 :24 :25
:26 :27 :28 :29
:30 :31 :32 :33
:34 :35 :36 :37
:38 :39 :40 :41
Posting Komentar
Terima kasih ya atas comment Sahabat:)